Penyusunan Penilaian Hasil Belajar (Pertemuan-8 Selesai)
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam ranah sikap (spiritual dan sosial), ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran suatu kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun waktu tertentu.
Penilaian hasil belajar berperan membantu peserta didik mengetahui capaian pembelajaran (learning outcomes), memperoleh informasi tentang kelemahan dan kekuatan proses pembelajaran dan hasil belajar. Dalam pendidikan berbasis standar (standard-based education), kurikulum bebasis kompetensi (competency-based curriculum), dan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal yang menjadi batas ketuntasan belajar.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam ranah sikap spiritual dan sikap sosial, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan yang terintegrasi dengan nilai-nilai karakter, dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Penilaian oleh pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Jenis penilaian hasi belajar dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Tes urain (essay test) juga sering dikenal dengan istilah tes subyekif (subjectivyang tes ) adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang memiliki karakteristik, yaitu: (1) Tes tersebut dalam bentuk pertanyaan dan perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat cukup panjang; (2) Bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada testee untuk memberikan penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan, dan sebagainya; (3) Jumlah butir soalnya umumnya terbatas antara lima sampai dengan sepuluh butir; (4) Pada umunya butir-butir soal tes uraian itu diawali dengan kata-kata mislnya “jelaskan…”, “Terangkan…”, “Uraikan…” atau kata-kata lain yang serupa dengan itu.
Tes obyektif (objective test) yang juga dikenal dengan istilah tes jawaban pendek (short answer test), tes “ya-tidak” (yes-no test) dan tes model baru (new type test), adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal (items) yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu (atau lebih) di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing items; atau dengan jalan menuliskan (mengisikan) jawabannya berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-rnasing butir item yang bersangkutan. Tes obyektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu: (1) Tes obyektif bentuk benar-salah (True-False Test); (2) Tes obyektif bentuk menjodohkan (Matching Test); (3) Tes obyektif bentuk melengkapi (Completion Test); (4) Tes obyektif bentuk isian (Fill in Test); dan (5) Tes obyektif bentuk pilihan ganda (Multiple Choice Item Test).
Prosedur penilaian pembelajaran dan hasil belajar (oleh pendidik), yaitu: (1) Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun; (2) Menyusun kisi-kisi penilaian; (3) Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penskoran; (4) Melakukan analisis kualitas instrumen; (5) Melakukan penilaian; (6) Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian; (7) Melaporkan hasil penilaian, dan (8) Menindaklanjuti laporan hasil penilaian. Langkah penyusunan soal, yaitu: (1) Menganalisis SKL, KI, dan KD; (2) Menjabarkan KD ke dalam IPK; (3) Menjabarkan IPK ke dalam soal; (4) Menyusun kisi-kisi dan kartu soal; (5) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan, dan (6) Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan, baik substansi/materi, konstruksi, maupun bahasa.
Terkait soal LOTS dan HOTS, menurut taksonomi Bloom yang telah direvisi proses kognitif terbagi menjadi kemampuan berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking Skill) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill). Kemampuan yang termasuk LOTS adalah kemampuan C1: mengingat (remember), C2: memahami (understand), dan C3: menerapkan (apply), sedangkan HOTS meliputi kemampuan C4: menganalisis (analyze), C5: mengevaluasi (evaluate), dan C6: menciptakan (create) (Anderson dan Krathwohl dalam Istiyono dkk).
Setuju saja
Terima kasih atas pencerahannya
Terima kasih cak Lukman atas smua ilmunya…
Terimakasih Pak
Alhamdulillah..
Sekian ilmu yg diberikan sangat bermanfaat dan menunjang PBM dan wawasan kami. Terima kasih banyak cak Lukman
Terima kasih Pak,
Alhamdulillah
Terimakasih utk sharing ilmunya ,Pak
Alhamdulillah… Tambah ilmu bermanfaat… Terimakasih..
alhamdulillah..tambah ilmu lagi..matur nuwun cak Luk
alhamdulillah..tambah ilmunya..matur nuwun cak Luk
Masya allah,mantap sekali dan jelas banget apa yg sudah disampaikan.
Alhmd..byk tambah ilmu..
Barokah semua..
Siip..mantaf cak tambah ilmunya tambah berkah barokah..
Alhamdulillah… tambah ilmu, tambah tahu untuk terus belajar. Materi sangat jelas dan bahasa nya sangat konunikatif, dan mudah dipahami.
Mathur muwun
Materi ini sangat bermanfaat untuk guru. Terima kasih
Alhamdulillah, materinya mantaaap banget ilmunya selalu menjadi insfirasi untuk terus berkarya
ternyata tes objektif itu banyak jenisnya.baru nggeh saya.nuhun cak
Alhmd..byk tambah ilmu..
Barokah semua..
Alhamdulillah jd tambah mengerti, trimakasih atas ilmunya
Terima kasih cak Lukman atas smua ilmunya…
Alhamdulillah …. ilmunya jadi bertambah, jadi lebih mengerti…. terimakasih atas pencerahannya
Alhamdulillah,
Terima kasih atas ilmunya Mas.
Terimakasih atas penjelasanya dan apakah dalan penyusunan tes harus ada ketiga petunjuk tes atau boleh salah satu petunjuk
sangat boleh. pilih salah satu saja
Alhamdulillah sangat bermanfaat
Alhamdulillah….jadi semangat untuk membuat administrasi lengkap sebagai guru…lanjut untuk event event berikutnya
Tambah ilmu..terima kasih..
Mantab betul…penjelasannya, alahamdulillah semakin tambah ilmu,Insyaallah manfaat. tks P.Lukman
Untuk matematika…untuk penilaian hasil belajar yg menurut saya lebih oas jika pakai jawab uraian…tapi untuk buat kunci dan penskorannya … Panjang dan lebih ribet dibanding pilgan.
benar, itu konsekuensinya membuat soal uraian. Untuk pelatihan, soalnya cukup 3 saja dan pembahasan serta penskoran.
Alhamdulillah..
Ilmu yg diberikan sangat bermanfaat dan menunjang PBM dan wawasan kami, semakin semangat dan berharap untuk menunggu ide2 brilian berikutnya.
Up…lagi konsen ke e- raport.
Terima kasih banyak cak Lukman
Alhamdulillah
Penjelasannya mantab
Terimakasih share ilmunya, barokalloh
Alhamdulillah nambah ilmu. Trmks Cak. Nunggu share ilmu-ilmu berikutnya.
Alhamdulillah…
Terima kasih atas ilmunya Pak.
Barokallah
Alhamdulillah, terima kasih tambahan ilmunya, semoga barokah semuanya.
Terimakasih sangat bermanfaat
Alhamdulillah… Tambah ilmu Lagi…
Trims cak Lukman semoga bisa membuat sy semangat untuk membuat modul banyak ilmu yang saya dapat dari cak Lukman sangat bermanfaat sekali….
Alhamdulillah tambah ilmu lagi….
Terima kasih bapak Lukman utk ilmu2nya…
terima kasih banyak buat ilmunya luar biasa pa. Lukman , semoga saya bias membuat modul dan lancar idenya
Trimakasih ilmunya bermanfaat sekali.
Jelas cak.
Sangat bermanfaat